Setelah hari ke delapan di kota Madinah dan setelah melaksanakan shalat arbain yaitu melaksanakan shalat wajib selama delapan hari sehingga berjumlah 40 rakaat, Waktu kita di kota Madinah telah selesai sehingga harus meninggalkan kota ini dan beralih menuju kota mekah untuk mempersiapkan ibadah haji.
Pada saat itu saya dan rombongan pergi dari kota madinah menuju kota mekah setelah shalat isya dan mulai menggunakan baju ihram karena akan langsung melakukan umrah dengan mengambil miqat di Tan'im. selama perjalanan dari kota mekah menuju madinah yang ditempuh dengan lama perjalanan selama delapan jam sepanjang itulah kita melakukan talbiyah sampai dengan akhirnya kita tertidur dengan sendirinya, talbiyah yang terus dikumandangkan oleh saya selaku ketua rombongan dan saling bergantian dengan para ketua regu membuat bulu kuduk berdiri karena kita satu rombongan saling bersahutan untuk bertalbiyah dengan suara lantang dan tanpa rasa takut yang menurut saya ini adalah keistimewaan umat islam yang tidak memiliki rasa takut untuk mati demi menyeru dan datang kepada apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Dalam perjalanan tersebut kita melewati beberapa kali pemeriksaan terutama di batas kota dan tempat pemberhentian para jamaah seperti masjid, saya sebagai ketua rombongan merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan para panitia pelaksana ibadah Haji terutama yang berasal dari negara Arab karena mereka jarang ada yang menguasai bahasa Inggris dan lebih banyak menguasai bahasa Yaman, akan tetapi dengan adanya barrier itu tidak menghentikan saya untuk dapat beromunikasi dengan mereka karena saya coba mengoptimalkan gadget yang saya miliki sehingga sedikit demi sedikit barrier tersebut dapat terkiki, dengan pengalaman tersebut membuat saya ingin mengupgrade diri bila pergi Ibadah Haji lagi bersama Istri dan keluarga kelak saya harus sudah lancar berbicara bahasa Arab.
Setelah berhasil melewati batas kota dan sudah memasuki kota Mekah kita kembali diperiksa oleh panitia dan diberikan makanan ringan serta gelang penanda bahwa kita berasal dari jamaah Indonesia.
kita sebagai jamaah haji diantar sampai dengan depan penginapan selama satu bulan kedepan dan alhamdulillah kita menempati Apartemen yang bersih dan rapih.
Setelah tiba di Apartemen hal yang pertama saya lakukan adalah membagi kamar sesuai aturan yang telah disepakati bersama bahwa pria tidak boleh menyatu dengan wanita meskipun itu pasangan suami istri. Apartemen yang ditempati oleh saya ini tidak hanya ditinggali oleh muslim indonesia saja akan tetapi kita berbagi tempat dengan saudara kita yang berasal dari muslim aljazair. fasilitas yang kita dapatkan dalam apartemen itu antara lain :
Setelah tiba di Apartemen hal yang pertama saya lakukan adalah membagi kamar sesuai aturan yang telah disepakati bersama bahwa pria tidak boleh menyatu dengan wanita meskipun itu pasangan suami istri. Apartemen yang ditempati oleh saya ini tidak hanya ditinggali oleh muslim indonesia saja akan tetapi kita berbagi tempat dengan saudara kita yang berasal dari muslim aljazair. fasilitas yang kita dapatkan dalam apartemen itu antara lain :
- minimarket
- kamar mandi dalam kamar
- lift
- tempat jemuran
- mesin cuci
- satu dapur untuk 2 kamar
- AC
- TV
- Lemari
- Mesjid
No comments:
Post a Comment