Monday, January 25, 2016

Hari Pertama di Kota Mekah

Assalammualaikum wr wb 

Hal pertama yang dilakukan setelah sampai ke penginapan adalah istirahat sejenak sebelum tiba waktunya untuk melakukan tawaf ketika pertama kali sampai ke kota mekah yakni Tawaf Qudum ialah tawaf sunat sebagai penghormatan pada Baitullah(tahiyat), bagi orang yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran, sedangkan bagi haji tamattu' ketika pertama kali memasuki kota Mekkah langsung melakukan tawaf umrah. Tawaf umrah adalah rukun umrah, orang yang telah melakukan tawaf umrah berarti dia telah melakukan tawaf qudum karena didalamnya telah mencakup makna tawaf qudum.
Untuk bisa mencapai ke masjidil haram dari penginapan adalah dengan menggunakan kendaraan bis yang disediakan khusus untuk para jemaah haji, karena kita tinggal di daerah yang dekat dengan jamarat kurang lebih 2,5 km dr masjid.
Membawa rombongan yang besar karena berjumlah 69 orang maka kita harus melakukan pengawasan secara ekstra karena tidak semuanya berusia muda akan tetapi semua rombongan yang menggunakan kursi roda tetap kita bawa dengan menggunakan bis jamaah. Selama melakukan antrian dan mengangkat jamaah yang memakai kursi roda kita banyak dibantu oleh saudara kita yang berasal dari negara Turki.
Sesampainya kita di bagian belakang masjid kita berjalan menyusuri halaman dan melewati rumah nabi Muhammad SAW dan tak lupa kita membacakan shalawat nabi untuk beliau. setibanya kita di gerbang masjid dan mulai melihat kabah dari kejauhan sambil membaca doa, hal aneh pertama yang saya rasakan adalah melihat para jamaah menangis sesaat setelah melihat kabah sementara saya sendiri hanya merasakan takjub dan tidak menangis sedikitpun dan pemikiran logika saya melihat keadaan tersebut adalah rasa rindu yang teramat sangat setelah puluhan tahun memimpikan untuk pergi ke baitullah.
Melakukan tawaf yang dimulai dari hajar aswad disebelah kiri atau kita melihat ada lampu neon berwarna hijau yang berada disebelah kanan. setiap hitungan putaran itu dihitung bila kita telah kembali melewati hajar aswad. putaran yang kita lalui hampir seperti obat nyamuk bakar yakni dimulai dari yang paling luar sampai akhirnya habis dan menuju ke titik sentral yaitu masuk kedalam hijr ismail.
Bila kita berada dalam hijr ismail itu sama dengan kita berada didalam kabah, keanehan kedua pun terjadi yaitu ketika saya berhasil memegang kabah untuk jangka waktu yang lama dan tetap saya tidak menangis, sangat kontras sekali ketika melihat kesamping kiri dan kanan saya yang hampir semuanya sedang menangis.
Alhamdulillah didalam sana saya dapat shalat sunnah, nah ada trik nih buat gampang shalat dsana yaitu dengan cara memudahkan saudara kita sesama umat muslim untuk dapat shalat disana terlebih dahulu dan menjaganya dari gangguan muslim lain yang baru masuk ke hijr ismail. selesai shalat kita pulang ke maktab atau pemondokan kita.

to be continue...


Wassalam

Sunday, January 24, 2016

Perjalanan Madinah ke Mekah

dah hampir satu tahun saya tidak menulis disini, maaf

Setelah hari ke delapan di kota Madinah dan setelah melaksanakan shalat arbain yaitu melaksanakan shalat wajib selama delapan hari sehingga berjumlah 40 rakaat, Waktu kita di kota Madinah telah selesai sehingga harus meninggalkan kota ini dan beralih menuju kota mekah untuk mempersiapkan ibadah haji.
Pada saat itu saya dan rombongan pergi dari kota madinah menuju kota mekah setelah shalat isya dan mulai menggunakan baju ihram karena akan langsung melakukan umrah dengan mengambil miqat di Tan'im. selama perjalanan dari kota mekah menuju madinah yang ditempuh dengan lama perjalanan selama delapan jam sepanjang itulah kita melakukan talbiyah sampai dengan akhirnya kita tertidur dengan sendirinya, talbiyah yang terus dikumandangkan oleh saya selaku ketua rombongan dan saling bergantian dengan para ketua regu membuat bulu kuduk berdiri karena kita satu rombongan saling bersahutan untuk bertalbiyah dengan suara lantang dan tanpa rasa takut yang menurut saya ini adalah keistimewaan umat islam yang tidak memiliki rasa takut untuk mati demi menyeru dan datang kepada apa yang telah dijanjikan oleh  Allah SWT. 
Dalam perjalanan tersebut kita melewati beberapa kali pemeriksaan terutama di batas kota dan tempat pemberhentian para jamaah seperti masjid, saya sebagai ketua rombongan merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan para panitia pelaksana ibadah Haji terutama yang berasal dari negara Arab karena mereka jarang ada yang menguasai bahasa Inggris dan lebih banyak menguasai bahasa Yaman, akan tetapi dengan adanya barrier itu tidak menghentikan saya untuk dapat beromunikasi dengan mereka karena saya coba mengoptimalkan gadget yang saya miliki sehingga sedikit demi sedikit barrier tersebut dapat terkiki, dengan pengalaman tersebut membuat saya ingin mengupgrade diri bila pergi Ibadah Haji lagi bersama Istri dan keluarga kelak saya harus sudah lancar berbicara bahasa Arab. 
Setelah berhasil melewati batas kota dan sudah memasuki kota Mekah kita kembali diperiksa oleh panitia dan diberikan makanan ringan serta gelang penanda bahwa kita berasal dari jamaah Indonesia.
kita sebagai jamaah haji diantar sampai dengan depan penginapan selama satu bulan kedepan dan alhamdulillah kita menempati Apartemen yang bersih dan rapih.
Setelah tiba di Apartemen hal yang pertama saya lakukan adalah membagi kamar sesuai aturan yang telah disepakati bersama bahwa pria tidak boleh menyatu dengan wanita meskipun itu pasangan suami istri. Apartemen yang ditempati oleh saya ini tidak hanya ditinggali oleh muslim indonesia saja akan tetapi kita berbagi tempat dengan saudara kita yang berasal dari muslim aljazair. fasilitas yang kita dapatkan dalam apartemen itu antara lain :
  1. minimarket
  2. kamar mandi dalam kamar
  3. lift
  4. tempat jemuran
  5. mesin cuci
  6. satu dapur untuk 2 kamar
  7. AC
  8. TV 
  9. Lemari
  10. Mesjid

Alamat pemondokan yang kita tinggali selama dikota Mekah